BI Checking – Prediksi para ahli tentang hunian masa depan, mengungkapkan bahwa generasi millennial sulit memiliki rumah idaman.
Prediksi tersebut memang ada benarnya. Kalau melihat fenomena bahwa tanah yang makin lama makin menyempit.
Tanah yang sempit merupakan hasil dari proses alih fungsi lahan tanah menjadi bangunan. Baik bangunan rumah, hotel, sekolah, dan lainnya.
Ya mau gimana lagi, pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Setiap keluarga memiliki anak, minimal 2.
Sementara tanah yang dimiliki keluarga terbatas. Jadinya, semakin lama kebutuhan akan tempat tinggal akan sulit dipenuhi generasi mendatang.
Kalau dipikir-pikir beli rumah sekarang tentu harganya lebih murah dibanding harga di masa depan. Jadi, sebelum harga benar-benar naik, menebus rumah sekarang adalah cara tepat.
Menebus rumah dengan tunai tentu berat bagi sebagian orang. Namun, ada cara yang lain buat beli rumah yaitu mengajukan kredit kepemilikan rumah.
KPR Memang Solusi, Tapi Anda Harus Melewati BI Checking
Beli rumah tidak harus tunai. Kini semua orang bisa membeli rumah dengan sistem kredit, biiasa dikenal dengan sebutan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Cara memiliki rumah yang cepat buat generasi milenial adalah dengan mengajukan KPR. Dengan cara ini, hunian bisa dimiliki, meskipun belum memiliki uang tunai.
Tapi, mengajukan KPR ke bank tidak mudah. Banyak sekali persyaratan yang wajib dipenuhi. Salah satunya adalah lolos BI Checking.
BI Checking merupakan proses menelusuri riwayat utang seseorang atau perusahaan melalui sistem informasi yang disediakan Bank Indonesia.
Jadi, Bank Indonesia akan melakukan evaluasi track record skor kredit. Jika skor kredit baik maka kemungkinan KPR disetujui sangat besar.
Sebaliknya, jika skor kredit jelek, maka pengajuan KPR bisa ditolak. Faktor yang menjadi acuan baik buruknya skor kredit adalah track record saat Anda mengajukan utang pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika Anda punya hutang di Bank sebelumnya dan Anda patuh serta tepat waktu dalam proses pembayaran cicilan hingga lunas, maka skor kredit akan baik.
Begitu juga sebaliknya, jika sering terlambat membayar cicilan maka skor kredit akan buruk.

Kriteria Skor BI Checking yang Wajib Diketahui Generasi Millenial
Skor BI Checking 1
Skor 1 menandakan track record kredit yang lancar. Pihak yang berhutang membayar cicilan hutang secara tepat waktu, bahkan tidak terlambat hingga hutang lunas.
Skor BI Checking 2
Skor 2 menunjukkan bahwa pihak yang berhutang menunggak pembayaran angsuran selama 1-3 bulan. Alhasil, mendapatkan tanda kuning atau perhatian dari bank.
Skor BI Checking 3
Skor 3 disematkan pada pihak yang berhutang, dengan keterlambatan membayar antara 3-4 bulan.
Semakin lama waktu menunggak atau terlambat membayar cicilan maka skornya semakin buruk. Dinilai hutangnya tidak dibayar dengan lancar.
Skor BI Checking 4
Skor 4 dijatuhkan kepada pihak yang berhutang, dengan keterlambatan membayar cicilan selama 4-6 bulan. Statusnya dinilai meragukan bisa membayar hutang.
Skor BI Checking 5
Skor 5 diajukan kepada pihak yang berhutang dengan keterlambatan membayar cicilan lebih dari 6 bulan. Kriteria terburuk dan dianggap kredit macet.
Nah, supaya millennial bisa memiliki rumah dengan sistem KPR, maka harus lolos BI Checking. Pastikan bersih dari perilaku terlambat mencicil pada saat berhutang.
Usahakan mendapat skor terbaik, minimal dapat skor 2. Supaya cita-cita memiliki rumah bisa terwujud dengan cepat.
Jika Anda merasa sudah lolos BI Checking dan hendak mengajukan KPR, yuk tebus rumah Bekasi dari developer terpercaya dengan menghubungi kami. Banyak pilihan rumah mewah dan nyaman yang bisa dipilih.